Aneh kedengarannya, orang
penganut Hindu Bali menganggap Kabupaten Lumajang sebagai destinasi perjalanan
Spiritual yang Utama.
Pada setiap Hari Besarnya, penganut Agama Hindu Bali wajib
dulu datang ke Lumajang. Di Kabupaten ini dianggap oleh warga Hindu sebagai
Nenek Moyangnya, karena mereka lahir dari tetuanya yang berasal dari Lumajang.
Orang Bali yang Pulau dan keindahannya dikenal
di seantero Dunia itu ternyata harus mengakui Pura Mandara Giri Semeru Agung
yang berada di Kecamatan Senduro yang bertetangga dengan Kecamatan Pasrujanbe
sebagai Pura Paling Tua menurut penganut Hindu Bali. Tak ayal lagi jika pada
saat PIODALAN atau ulang tahun Pura ini tetangga Pasrujambe ini persis seperti
berada di Pulau Dewata.
Lalu kenapa dengan
Watu Kolosot ?
Watu Klosot ini adalah lokasi
yang dianggap sangat penting dalam Ritual umat Hindu Bali, karena padanya
tempat bertemunya 7 (tujuh) sumber mata
air yang nantinya dijadikan AIR SUCI yang dipercikkan oleh pemuka Agama Hindu
dalam Upacara Ritualnya. Watu Klosot ini berada di Parsujambe. Maka bagi
masyarakat Bali, siapa yang tak tahu Watu Klosot. Semua orang pasti tahu.
Tak ayal lagi belakangan
Pasrujambe, khususnya Watu Klosot, menjadi tempat paling penting bagi
masyarakat Bali. Ini juga potensi dan peluang pengembangan usaha bagi
masyarakat.
Watu Klosot merupakan kawasan
wisata yang memiliki mata air yang oleh umat tertentu dianggap suci. Mata air
itu keluar dari celah bebatuan yang dialirkan melalui sebatang bambu dan
memancar jatuh ke bawah, ke balik semak-semak belukar. Air ini suci dalam arti
bisa diminum secara langsung baik dengan menampungnya melalui cangkir maupun
dengan menengadahkan mulut dan meminumnya dari saluran bambu.